Minggu, 19 Maret 2017

Pertama Kali Naik KRL (Commuter Line)

Assalamualaikum peeps!

Masih berhubungan dengan postingan saya tentang Pertama Kali Naik Kereta? kali ini yang akan saya ceritakan adalah KRL (Kereta Rel Listrik). KRL merupakan kereta rel listrik yang ada di kawasan Jabodetabek.

Postingan ini masih berkaitan dengan untuk para pemula yang akan bepergian menggunakan KRL. Lagi-lagi saya harus bepergian sendirian dan untuk pertama kalinya. Kali ini saya akan mengunjungi teman yang kebetulan kuliah di Universitas Indonesia, dan kami memutuskan untuk bertemu disana.
Saya berangkat dari Stasiun Sudirman dan kebetulan dari Stasiun Sudirman ini kalau mau turun di Stasiun Univ. Indonesia tidak perlu transit. Saya sangat senang ketika mendengar arahan itu dari teman saya.
Tetapi rute KRL untuk saya pulang nanti mengharuskan saya untuk transit. Ke khawatiran ini muncul karena saya takut kalau salah kereta. Ngga lucu dong udah gede begini ilang?

Postingan kali ini saya akan berbagi bagaimana cara naik KRL dan hal - hal yang perlu diperhatikan saat akan naik KRL. Seperti rute yang akan dilalui oleh KRL.Mari para komuter pemula, merapat!


HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA AKAN NAIK KRL (KERETA REL LISTRIK) :

1. Tentukan Stasiun tujuan

Seperti cerita saya diatas, saya dari Stasiun Sudirman akan turun ke Stasiun Universitas Indonesia. Pemilihan stasiun tujuan sangat penting karena ini mempengaruhi dalam pemilihan kereta yang akan kita naiki.

2. Beli Tiket

Untuk naik KRL kita perlu tiket. Tiket dibagi menjadi 2 yaitu tiket multi trip (Berlangganan) dan THB (Tiket Harian Berjaminan).
Jika hanya untuk sekali perjalanan seperti saya, lebih baik menggunakan jenis THB. Berhubung kemarin saya tidak menggunakna THB, jadi saya kurang tahu alur membuat THB.
Jika teman - teman memiliki e-money, bisa menggunakan itu sebagai pengganti tiket. Fungsi nya sama saja. Tinggal 'tap' dan beres! Saat saya naik KRL, saya menggunakan e-money.

3. Pilih Rute KRL

Rute KRL mempengaruhi kereta apa yang akan kita naiki. Perhatikan rute KRL dibawah ini.


Misal :

a. Saya dari Sudirman dan akan turun di Univ. Indonesia.Lihat rute warna kuning. Ada kereta yang sejalan dan saya tidak perlu transit. Untuk ke Univ. Indonesia, saya harus naik kereta Depok/Bogor (Peron 2).
b. Saya dari Univ. Indonesia akan turun di Pal Merah.Tidak ada kereta yang sejalan, dan mengharuskan saya transit di stasiun Tanah Abang. Dari st. Tanah Abang baru ada kereta yang menuju ke Pal Merah.
Dari Univ. Indonesia saya bisa naik kereta Tanah Abang/Duri/Jatinegara. Karena ketiga kereta itu melewati Tanah Abang.
Setelah sampai di Tanah Abang yang mengharuskan saya transit menggunakan kereta Serpong/Parung Panjang/Maja (Peron 5 & 6) agar bisa sampai di Pal Merah.

Perhatikan Peron dengan teliti agar teman -teman tidak salah naik kereta.


Untuk percobaan pertama saya naik KRL, saya merasa puas karena kebingungan saya dikalahkan oleh rasa excited saya. Maklum, di Semarang belum ada KRL. Menurut saya, KRL ini sangat efektif dan efisien untuk para komuter di bandingkan harus menggunakan kendaraan pribadi. Naik KRL ngga ada macet. Ada gerbong 1 & 6 khusus untuk wanita. Dan gerbong lainnya bisa untuk siapa saja.
Jika warga Jakarta mau menggunakan KRL kemana mana, saya yakin kemacetan dapat di minimalisir dan diatasi.
Beberapa hari saya di Jakarta, saya memahami bahwa semua warga Jakarta memiliki kesibukan yang luar biasa, sampai ada kendaraan pribadi yang nerobos lampu merah pas sepi. Sekalinya sepi ini sangat berbahaya. Mungkin mereka sudah tidak sabar karena lelah juga menghadapi kemacetan.
Cobalah untuk menggunakan angkutan umum untuk mengurangi kemacetan.

Semoga postingan saya dapat berguna untuk teman - teman yang akan naik KRL untuk pertama kalinya. Tidak perlu khawatir. Naik KRL seru kok.
Dan tetap waspada dengan barang bawaan kalian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar